Logo
253141201_Nurtanio-Pringgoadisurjo

MENGENAL SOSOK PATRIOT UDARA INDONESIA

Selain pak Habibie, sosok perintis Dirgantara Indonesia adalah bapak Nurtanio Pringgoadisuryo. Beliau lahir di Kandangan Kalimantan Selatan, pada 3 Desember 1923. Sejak kecil beliau sudah tertarik pada bidang teknik. Hingga akhirnya pada tahun 1940 beliau keluar dari Algeemene Middlebare School (AMS) atau Sekolah Menengah Atas di Semarang saat masih duduk di bangku kelas dua. Beliau lalu pindah ke sekolah Teknik (Institute Voor Electrotecnish Vak Onderwijs) dan lulus pada tahun 1945. Lalu pada Desember 1945, beliau bergabung dengan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia) dengan pangkat Opsir Muda Udara Setara Letnan Udara II. Bersama Wiweko Soepono dan J. Sumarsono, beliau ditempatkan pada bagian kontruksi di Maospati, Madiun yang nantinya mereka dapat menghasilkan pesawat laying Zogling dan berhasil menguji coba pesawat rancangannya. Pada tahun 1946, Nurtanio mendorong Kepala Staf TNI AD untuk merencanakan pendirian “Perusahaan Pesawat Terbang Indonesia”. Karena keberhasilannya dalam pembuatan pesawat sebelumnya, akhirnya ia ditugaskan belajar di Filipina (FEATI-Far Eastern Aero Technical Institute) dan mendapatkan gelar Bachelor in Aeronautical Science.  Tidak berhenti disitu saja, Nurtanio juga berhasil membuat pesawat pertama all metal dan fighter Indonesia bernama si Kumbang. Ia juga membuat pesawat lain bernama Kunang-kunang, Belalang, dan Gelatik. Karena rasa cintanya terhadap dunia kedirgantaraan begitu besar, sehingga mendorong semangat beliau untuk membuat pesawat buatannya sendiri dan bercita-cita keliling dunia menggunakan pesawat buatannya tersebut. Sehingga tidak heran jika banyak penghargaan serta gelar tinggi yang diberikan kepadanya. Sungguh disayangkan, pada tanggal 21 Maret 1996 Nurtanio yang tengah menguji pesawat kala itu mengalami kecelakaan. Pesawat terbakar di udara dan jatuh di Kota Bandung. Momen itu adalah momen menyedihkan bagi rakyat Indonesia, karena sang bapak Dirgantara itu telah berpulang ke Maha Kuasa. Sebagai bentuk penghargaan kepada beliau, Presiden Republik Indonesia, bapak Joko Widodo menyematkan nama beliau pada pesawat N219 di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta (10/11). Hingga saat ini namanya masih tetap saja dikenang dan menginspirasi bagi semua orang terutama  anak muda zaman sekarang.

Share this post

Share on whatsapp
Share on facebook
Share on twitter
Share on print