Merdeka secara harfiah berarti bebas dari belenggu, tekanan. Merdeka berarti terbebas dari penjajahan dan penderitaan; baik fisik dan materi.
Pada kesempatan HUT Kemerdekaan RI ke-79, PP. Al-Muhibbin bersyukur dapat melaksanakan upacara pertama kalinya. Pada kesempatan upacara perdana ini, ada hal yang menarik, mengingat yang menjadi instrukstor upacara adalah ibu Nyai Nuzulir Rohmah.
“Dulu,Jika untuk memerdekakan bangsa ini santri harus angkat senjata bersama kiai mengusir penjajah. Maka sekarang ini, santri harus merawat kemerdekaan dengan mengangkat pena, menggoreskan tinta, membuat karya, maju bersama membangun bangsa Indonesia tercinta! Berpartisipasi aktif dalam pembangunan dan berusaha bertindak positif. Sekecil apapun itu adalah wujud nyata mengisi kemerdekaan.” Demikian kutipan amanat ibu Nyai Zuli, panggilan akrabnya.
Selain itu juga beliau juga mengajak peserta upacara, untuk menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Lanjut beliau, “Ingatlah selalu, bahwa kemerdekaan yang kita nikmati hari ini adalah hasil dari pengorbanan para pahlawan. Jangan sia-siakan pengorbanan mereka. Mari kita buktikan bahwa kita adalah generasi yang tangguh, cerdas, dan mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.”
Upacara dilaksanakan dengan khidmat meskipun acara dimulai pukul 08.00, sengatan terik panas matahari tidak menurunkan semangat santri dan dewan guru dalam pelaksanaan upacara, semua peserta tetap khidmat menjalani prosesi upacara sampai selesai.
Pada pukul 09.00 acara ditutup dengan do’a oleh Wakil Katib MWCNU Jatirogo sekaligus pengasuh PP. Al-Muhibbin, Kiai Mohamad Nasirudin.
Hadirin larut dalam rapalan doa, sembari serentak menengadahkan tangan “Ya Allah, Tuhan Yang Maha Menyatukan
Hindarkan kami dari permusuhan dan perpecahan, jauhkan kami dari saling menghina dan merendahkan
Masukkan kami dalam pemeliharaan-Mu yang tak lenggang akan masa dan tempat. Sehingga terpelihara persatuan dan persaudaraan”
Upacara semakin meriah dengan tampilan marching band dari teman-teman santri.
