Logo
57al-quran-kalam-allah-yang-tidak-dapat-ditandingi

MENDALAMI KIAT-KIAT PAKAR AL QUR’AN

Setelah terlaksananya munaqosyah Al Qur’an, tim ladaina memberanikan diri untuk ngangsu kawruh bersama para pakar Al Qur’an dan juga Hafidzoh yang sengaja dihadirkan untuk menyimak hafalan para santri Al Muhibbin. tim ladaina dengan dibantu oleh Ustadzah Nuzulirrahmah akhirnya berhasil mendapatkan izin untuk mewawancarai para pakar dan penghafal Al Qur’an.

Pertama-tama tim mulai mewawancarai Ustadzah Uswah salah seorang hafidzah asal Jatirogo yang Alhamdulillah berkenan untuk membimbing para santri Al Muhibbin pada ujian terbuka munaqosyah Al Qur’an kali ini. dalam tuturnya beliau memberi dawuh bahwasanya menghafal Al Qur’an memanglah sangat sulit, namun dengan tekad yang kuat dan juga paksaan yang terkadang terdengar berat Insyaallah segala yang terlihat musykil pasti akan menjadi riil. Sebagaiman cerita beliau waktu menghafal Al Qur’an, dengan begitu banyak tnggungan muroja’ah hafalan, beliau mentelateninya dengan lalaran di setiap waktu senggang bahkan saat sholat pun beliau sempatkan melalar juz-juz yang sudah beliau hafal.

“Memang kelihatannya menhafal Al Qur’an adalah suatu perkara yag sulit dan menjenuhkan, mulai dari menghafalnya sampai menjaga hafalan, da nanti pabilanya lupa masih juga mendapatkan dosa, sehingga kalau ada anak yang mau menghafalkan Al Qur’an sungguh sangat luar biasa, sebab dia sadar akan kemusykilan yang bisa menjadi sebuah hal rill dengan usaha dan tekad.” Tutur Ustadzah Uswah

Begitupun juga dengan Ustadzah Novi, seorang pakar Al Qur’an yang kebetulan juga turut hadir dan berkenan membimbing para santri untuk Munaqosyah Al Qur’an. Dalam penuturannya beliau berbagi tips dan juga pengalaman bersama Al Qur’an. Menurut beliau menjaga sebuah hafalan Al Qur’an adalah tentang bagaimana dia memanajemen waktu, beliau juga menjelaskan bahwasanya konsistensi waktu pada muroja’ah adalah suatu hal yang paling penting dalam proses menghafal Al Qur’an, dengan begitu kita dapat menambah hafalan dan melakukan pekerjaan sampingan tanpa perlu risau akan hafalan yang telah dihafal, sebab kita sudah memberi waktu sendiri untuk melalarnya.

“Menurut saya untuk mempermudah hafalan kita, kita harus memanajemenkan waktu terhadap muroja’ah. Misalnya dalam 24 jam kita mendapatkan waktu menghafal Al Qur’an sebanyak 1 jam, maka 30 menitnya kita buat muroja’ah hafalan yang telah dihafal, dengan begitu hafalan yang lalu akan lebih lancar diluar kepala, dan kita juga dapat menambah hafalan baru, meski sedikit demi sedikit, toh nantinya juga akan selelsai dan kita dapat bonus lancar.” Tutur Ustadzah novi.

Dari penuturan wawancara diatas maka dapat kita ambil kiat-kiat dan juga tips dari para pakar Al Qur’an. Sebab sebaik-baiknya manusia adalah yang menghafal dan mengamalkan Al Qur’an. Dan semoga saja kita termasuk salah satunya.

Tim saat mewawancarai Ustadzah Uswah
Tim saat mewawancarai Ustadzah Novi

Editor: Anwar Dzak & Yayuk Sk.

Share this post

Share on whatsapp
Share on facebook
Share on twitter
Share on print