Minggu, 23 Februari 2025.
Tepat setelah munaqosyah Tafsir Jalalain oleh santri kelas 3 MA, Al Muhibbin kembali menyelanggarakan munaqosyah Kitab Fathul Qorib yang mana kali ini diperuntukkan untuk kelas 3 SMP. Lokasi penyelenggaraan masih berada pada Gedung Puntadewa (fa anta dawa).
Acara yang berlangsung sejak pukul 08.00 itu, di hadiri oleh para wali santri dari 113 santri dan juga para penonton lokal maupun luar daerah. Pada awal acara seperti biasa, Kumbayana Music Group tampil dengan lagu-lagu keroncongnya yang menghibur. Setelahnya acara dilanjut dengan sambutan pengasuh dan penampilan ujian terbuka oleh para santri kelas 3 SMP.
Tentunya kriteria yang ditetapkan bagi kelas 3 SMP berbeda dengan kelas 3 MA. Dalam kriteria munaqosyah Fathul Qorib, bahasa yang digunakan cukup beragam, mulai dari Bahasa Kromo Inggil, Indonesia, Arab, Inggris, Cina, dan Jepang. Tidak hanya berlaku pada bahasa saja rupanya, maqolah yang dipilih juga lebih beragam, dengan mengambil maqolah dari semua pasal muamalah pada kitab Fathul Qorib. Perbedaan kriteria pada munaqosyah kali ini merupakan sebuah bentuk seimbang bagi munaqosyah kemarin mengingat tingkat kesulitan kitab yang dibawakan.
Ibu Siti Qoimah menuturkan suasana munaqosyah kali ini bahwasanya beliau sebagai seorang wali santri sangatlah terharu dan juga bahagia dengan penampilan anak-anak mereka, beliau juga menuturkan pekembangan yang terjadi pada buah hatinya sangatlah drastis setelah mondok selama 3 tahun, yang awalnya putri beliau merupakan pribadi yang pemalu kini berani tampil memukau di depan para audien.
“Saya sangat terharu sekali mbak, yang dulunya anak saya adalah seorang yang pemalu dalam artian dia tidak pedean sekarang dia berani tampil memukau didepan para penonton disini, saya sangat bahagia dan juga terharu melihat perubahan anak saya.” Tutur Ibu Siti Qoimah.
Ananda Ulil Arham menuturkan perasaannya setelah berhasil tampil lancar dan memukau. Dia menuturkan bahwa ada sedikit nerveous yang melanda di awal, namun, bukan menjadi halangan untuk melupakan materi yang sudah ia kuasai, Nanda juga menyatakan kebahagiaannya dan rasa syukurnya telah berhasil melalui ujian terbuka munaqosyah kali ini.
“Awalnya memang nerveous sih mbak, tapi saya berusaha utuk mengatasinya agar persiapan yang saya lakukan tidak jadi sia-sia. Dan setelah berhasil maju dengan lancar, rasanya kaya plong dan bahagia banget, apalagi waktu lihat ummi sama abi bahagia dan bangga sama saya” Papar Ananda Ulil Arham.
Dari pemaparan berita tersebut, sebuah hikmah kembali terpetik bahwasanya setiap perjuangan dan usaha yang dilakukan secara sungguh-sungguh pasti akan ada hasil yang terpetik dengan ending membahagiakan.