juri beserta para juara
PPM. 4 Bahasa Al Muhibbin dikenal memiliki track record yang cukup baik dalam bidang debat bahasa asing. Hal ini menilik dari banyaknya jejak prestasi yang diperoleh PPM. Al Muhibbin dalam beberapa ajang perlombaan debat bahasa asing, khususnya Bahasa Inggris dan Arab, dalam Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) mulai dari jenjang kabupaten hingga provinsi. Demi melestarikan dan mempertahankan mutu prestasi tersebut, maka dalam Fastabin ke-10 kali ini, tidak heran jika PPM. Al Muhibbin kemudian mengusung cabang perlombaan debat bahasa Inggris antar kelas guna mencari kader-kader grup debat terbaik untuk dapat dikirim sebagai perwakilan lembaga dalam berbagai ajang kompetisi ke depannya.
Pada hari Senin (27/11/2023), di halaman Pondok Putra PPM. Al Muhibbin I cabang Jatirogo, telah terlaksana lomba debat berbahasa inggris yang diikuti oleh sembilan regu dari masing-masing kelas, mulai dari jenjang SMP hingga MA. Besarnya harapan untuk mampu menelurkan generasi penerus jawara debat dari ajang perlombaan ini, menjadikan penilaian yang dibutuhkan pun semakin ketat. Mengadopsi dari standar penilaian yang lazim digunakan dalam ajang lomba debat tingga kabupaten dan provinsi, kriteria penilaian yang dipergunakan dalam lomba debat bahasa Inggris Fastabin ke-10 ini pun meliputi: (1) Penilaian bobot argumen yang dibawa masing-masing pembicara (matter), (2) Penilaian terhadap sikap dan attitude peserta selama perlombaan (manner), (3) Juga penilaian tentang cara menyampaikan argumen yang disampaikan oleh masing-masing peserta (method).
Perlombaan yang dibagi menjadi dua babak; penyisihan dan final, berlangsung dengan cukup seru. Terlebih di saat memasuki babak final, di mana telah tersaring empat grub terbaik dengan nilai tertinggi dari babak penyisihan. Pada babak final, empat grub terbaik ini akan kembali dipertemukan dan ditandingkan untuk memperdebatkan materi yang berbeda dari tema pada babak penyisihan sebelumnya. Adapun tema yang disepakati dalam babak final kali ini ialah “pernikahan beda agama”.
Dengan euforia yang memanas antar grub peserta, diiringi dengan gema riuh dukungan dari masing-masing supporter, menjadikan suasana kompetisi kian membara. Masing-masing individu dari tiap grub saling melempar opini dan argumen dengan disertai tendensi-tendensi yang diperkuat dengan data. Ada yang mengutip dari kitab-kitab tafsir, seperti Tafsir Al-Misbah, Al-Qurthubi, At-Thabari, Al-Azhar, dan sebagainya, juga ada yang menyadur dari sumber Undang-Undang dan Hukum Islam.
Perlombaan yang digelar secara terbuka dan disaksikan oleh seluruh santri dan khalayak umum, menjadikan penampilan para peserta dapat dinilai secara obyektik oleh masing-masing pihak yang menyaksikan. Dan sesuai praduga dari seluruh penonton yang hadir, tiga grub debat yang memilki performa paling menonjol keluar sebagai juara.
Juara pertama diraih oleh grub debat dari kelas X Putri MA Plus Al Muhibbin, yang beranggotakan Velanie Annisa Maulida, Fairuz Cindy Azielda Alif Sumbodo dan Hilda Zahra.
Juara kedua diraih oleh grub debat dari kelas XI Putra MA Plus Al Muhibbin, yang beranggotakan Fadlan Prayoga Ramadhan, Tsaqif Andika Pratama Sudaryono, dan Faiber Dimas kurniansyah.
Juara ketiga diraih oleh grub debat dari kelas XI Putri MA Plus Al Muhibbin, yang beranggotakan Fatimatuzzahro, Angelitha Zabied Apriliane, dan Nindya Mawar Dhani.
Menariknya, dari ketiga grub debat yang menjuarai lomba kali ini, ternyata masing-masing di antaranya beranggotakan personil yang juga pernah mewakili ajang lomba debat pada tingkat kabupaten. Sehingga tidaklah salah jika babak final kali ini menjadi semacam “kompetisi membara antar tiga grup debat jawara”.
Tim Jurnalis Ladaina Al Muhibbin, selepas acara perlombaan mencoba mewawancarai salah satu delegasi pemenang lomba debat kali ini. Salah satu dari mereka mengungkapkan, “Alhamdulliah. Ini adalah pengalaman pertama kami berhasil menyabet juara satu. Meskipun banyak banget kendala yang kami alami, salah satunya yaitu ganti personil mendadak. Alhamdulillah kami dapat melaluinya, Mbak. Dan perlu diketahui juga, Mbak, salah satu personil kami yang bernama Hilda ini cuma mendapatkan empat hari untuk menghafalkan materi debat plus babak finalnya,” jelas Azielda, selaku perwakilan dari grup debat kelas X Putri MA Plus Al Muhibbin peraih juara satu, di depan Kantor Administrasi PPM. Al Muhibbin I cabang Jatirogo.
Di samping itu, salah satu dewan juri dalam lomba debat Bahasa Inggris kali ini, Ibu Wahyunigsih S.Pd., (guru Bahasa Inggris di MI International ICP Nurul Ulum Bojonegoro) di depan panggung Fastabin, beliau mengungkapkan apresiasinya yang luar biasa bagi seluruh peserta. Bahwa perbedaan antara SMP dan MA tidak menjadi penghalang untuk dapat meraih juara terbaik dan menampilkan performa yang luar biasa. Beliau juga turut memuji pronounciation para peserta yang bagus dan libraries vocab mereka yang melimpah.
Selain itu, Ibu Siti Alfiyah S.Pd., dewan juri lainnya juga turut berkomentar. Beliau meberikan catatan khusus kepada para peserta, “Ya… saya memberi catatan khusus supaya peserta bisa lebih baik ke depannya. Kalau bisa, Mbak, ya..tidak hanya salah satu anggota grup yang lebih mendominasi, melainkan seluruh anggota grup harus sama-sama speak up, kemudian pembawaan kata yang lebih tegas dan pengaturan suara yang pas. Mungkin itu saja, untuk sisanya sudah perfect sih”, ungkap beliau antusias sembari mengacungkan jempol.
Demikianlah, semakin hari atmosfer persaingan antar kelas pun semakin panas. Mereka saling menunjukkan performa terbaik mereka demi menyabet gelar juara pertama dengan permainan yang sportif dan inovatif. Sekian liputan Fastabin kali ini oleh Tim Jurnalis Ladaina. Tetap pantau dan saksikan secara Live di You Tube Al Muhibbin untuk turut merasakan keseruan Lomba Fastabin 2023.
peserta perwakilan kelas X MA Pi
Editor : Yayuk Siti Khatijah & M. Nur Faizin