Logo
WhatsApp Image 2023-11-21 at 20.35.18

SENGITNYA PERSAINGAN ANTAR PESERTA PADA AJANG FASTABIN CABANG LOMBA BACA KITAB FATHUL QORIB

Para juara bersama para juri 

Suasana Fastabin pada Selasa (21/11/23) terpantau cukup ramai sebab cabang perlombaan baca kitab Fathul Qorib yang dilakukan pada hari ke-3 Fastabin ini dihadiri oleh Gus M. Badrul Jamal dari Sarang, Rembang. Beliau ini merupakan masyayikh pondok MIS Sarang, Rembang. Kehadiran beliau pun sangat dinantikan oleh para santri PPM 4 bahasa Al-Muhibbin

Sebelumnya para peserta pada acara Fastabin cabang lomba baca kitab Fathul Qorib ini melalui banyak sekali pemantapan materi dari panitia. Baik dari segi pemahaman maupun nahwu dan shorofnya. Hal ini tiada lain sebab kemampuan memahami materi dan penguasaan kaidah nahwu shorof merupakan kriteria penilaian dalam lomba baca kitab kali ini. Pada babak penyisihan para peserta diminta untuk membaca kitab Fathul Qorib kosongan dengan makna jawa, lalu peserta dipersilahkan untuk menerjemah dan menjelaskan dengan durasi waktu masing-masing 2 menit. Setelah itu baru lah para peserta mendapat pertanyaan dari para juri. Dari keseluruhan 9 kelompok peserta di babak penyisihan, 4 kelompok peserta dengan nilai tertinggi dinyatakan masuk ke babak final dengan materi  yang akan diujikan adalah Bab Haji.

Gus M.Badrul Jamal, Masyayikh Pondok MIS Sarang selaku dewan juri pada Fastabin cabang lomba baca kitab Fathul Qorib ini mengakui bahwa acara Fastabin ini merupakan suatu perpaduan yang unik.

 

“Fastabin ini adalah perpaduan Pendidikan salafiyah yang mana disini diajarkan khusus ilmu-ilmu agama dengan diiringi ilmu-ilmu pengetahuan umum seperti halnya seni budaya. Sehingga saya harapkan para santriwan santriwati alumni PPM Al Muhibbin ini menjadi generasi penerus yang akan mengisi blantika pesantren juga memiliki ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum. Sebab apabila kedua ilmu tersebut dipadukan maka akan lahir sebuah generasi yang dahsyat.”  Ungkap Gus M. Badrul Jamal saat wawancara dengan Tim Jurnalis Ladaina

Lomba Baca Kitab Fathul Qorib tersebut berlangsung dengan sangat sengit, terlebih pada saat babak final. Para kelompok yang berlaga dalam babak final tersebut  saling berebut menjawab pertanyaan yang diberikan oleh dewan juri dengan sangat sengit. Di tengah acara final berlangsung, kejadian tak terduga terjadi pada salah satu personal dari kelompok peserta kelas X Putra MA Plus Al Muhibbin yang diminta dewan juri untuk melantukan kalimat talbiyah dengan nada Nissa Sabyan. Sontak hal tersebut mengundang gelak tawa dan mendapat banyak applause dari para penonton yang hadir. Kendari demikian, suasana menengangkan dan sengit tetap tak terelakkan pada perlombaan kali ini.

“Babak final tadi cukup sengit sekali, seperti halnya yang mbak lihat tadi. Dan saya masih tidak menyangka kalau saya dan tim mendapat juara. Apalagi selama masa pemantapan materi konsentrasi saya terbagi soalnya kan saya juga ikut cabang lomba lainya mbak. Yaitu hafalan Al-Qur’an dan ada beberapa lagi. Belum lagi rasa nervous yang kami rasakan waktu di panggung tadi.” Ungkap M. Shohwa Nuha sebagai perwakilan peserta dari kelas XI Putra MA Plus Al Muhibbin saat wawancara dengan Tim Jurnalis Ladaina

Sebagai imbuhan, KH. Ali Marzuqi selaku dewan juri 2 berpesan kepada seluruh peserta untuk terus belajar dan jangan putus asa dalam mencari ilmu meski melewati berbagai proses yang sulit.

“Saya menghimbau kepada semuanya teruskan lah untuk mencari ilmu karena barangsiapa yang selalu Tholabul ilmi ia akan menjadi seorang yang alim. Jadi jika ada orang yang putus asa dan merasa bangga juga cukup atas ilmu yang dimilikinya maka ia terlihat bahwa ia termasuk orang yang bodoh. Jadi semoga semua santri PPM Al-Muhibbin mendapat yang manfaat dan barokah.” Ucapnya.

Para peserta finalis empat besar lomba baca kitab kuning

Editor : Yayuk Siti Khadijah & Anwar Dzak

 

Share this post

Share on whatsapp
Share on facebook
Share on twitter
Share on print